Penilaian BPI Irian Jaya |penjualan bibit karet dan getah karet

Thursday, March 11, 2010

Penilaian BPI Irian Jaya

Thursday, March 11, 2010

BUDI DAYA

TANAMAN KARET

Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No. 109/92

Diterbitkan oleh: Balai Informasi Pertanian Irian Jaya

Jl. Yahim – Sentani - Jayapura

Juli 1992 Agdex: 191/20

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi

cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki

prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet

terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya .

SYARAT TUMBUH

Tanaman karet dapat tumbuh baik dan berproduksi yang tinggi pada kondisi tanah

dan iklim sebagai berikut:

- Di dataran rendah sampai dengan ketinggian 200 m diatas permukaan laut,

suhu optimal 280 c.

- Jenis tanah mulai dari vulkanis muda, tua dan aluvial sampai tanah gambut

dengan drainase dan aerase yang baik, tidak tergenang air. pH tanah

bervariasi dari 3,0-8,0

- Curah hujan 2000 - 4000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 100 -150 hari.

P E M B I B I T A N

Perbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.

Namun demikian, cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara

vegetatif yaitu dengan okulasi tanaman.

Okulasi sebaiknya dilaksanakan pada awal atau akhir musim hujan dengan tahapan

sbb:

- Buatlah jendela pada batang bawah dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar

1/2 - 3/4 cm.

- Buatlah perisai pada entres dengan ukuran lebih kecil dari jendela dan mata

diambil dari ketiak daun.

- Bukalah jendela pada batang bawah kemudian selipkan perisai diantara kulit

jendela dan kambium

- Tutuplah kulit jendela kemudian dibalut dengan rafia atau pita plastik yang

tebalnya 0,04 mm.

- 2 minggu setelah penempelan, penbalut dibuka dan periksalah perisai.

- Potonglah batang bawah pada ketinggian 10 cm diatas tempelan dengan

arah pemotongan miring.

Klon-klon yang dianjurkan sebagai bibit batang bawah adalah:

GTI, LCB 1320 dan PR 228.

PENANAMAN

- Lahan/kebun diolah sebaik mungkin sebelumnya .

- Lakukan pengairan untuk mengatur letak tanaman dalam barisan.

- Luka potong akar tunggal dan akar lateral diolesi dengan pasta Rootone F

dosis 125 mg ditambah dengan air 0,5 ml untuk satu stump.

- Pembungkus okulasi dilepas agar tidak mengganggu pertumbuhan dan bibit

siap ditanam.

PEMELIHARAAN

- Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman didalam

pengambilan unsur hara.

- Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati sampai

dengan tanaman telah berumur 2 tahun pada saat musim penghujan.

- Tunas palsu harus dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 2 minggu

sekali, sedangkan tunas lain dibuang sampai tanaman mencapai ketinggian

1,80 m.

- Setelah tanaman berumur 2-3 tahun, dengan ketinggian 3,5 m dan bila belum

bercabang, perlu diadakan perangsangan dengan cara pengeratan batang,

pembungkusan pucuk daun dan pemenggalan

- Lakukan pemupukan secara intensif pada tanaman baik pada kebun

persemaian, kebun okulasi maupun kebun produksi, dengan menggunakan

pupuk urea, TSP, dan KCL. Dosis pupuk disesuaikan dengan keadaan/jenis

tanah. Untuk jenis tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning, anjuran dosis

pupuk seperti pada tabel 1.

- Hama-hama penting yang sering menyerang karet adalah:

a . Pseudococcus citri

Pengendaliannnya dengan menggunakan insektisida jenis

Metamidofos, dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,05 -0,1%.

b. Kutu Lak (Laeciper greeni)

Dapat diberantas dengan insektisida Albolinium (Konsentrasi 2%)

ditambah Surfactan citrowett 0,025%.

- Penyakit-penyakit yang ditemui pada tanaman karet adalah: penyakit embun

tepung, penyakit daun, penyakit jamur upas, penyakit cendawan akar

putih-dan penyakit gugur dawn: Pencegahannya dengan menanam Klon yang

sesuai dengan lingkungan dan lakukan pengelolaan , tanaman secara tepat

dan teratur:

PENYADAPAN

Penyadapan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 5-6 tahun. Tinggi bukaan

sadap pertama 130 cm dan bukaan sadap kedua 280 cm diatas pertautan okulasi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyadapan antara lain:

- Pembukaan bidang sadap dimulai dari kiri atas kekanan bawah, membentuk

sudut 300.

- Tebal irisan sadap dianjurkan 1,5 - 2 mm.

- Dalamnya irisan sadap 1-1,5 mm.

- Waktu penyadapan yang baik adalah jam 5.00 - 7.30 pagi.

Tabel 1: Dosis pemupukan, tanaman karet pada jenis tanah Latosol dan Podsolid

Merah Kuning.

DOSIS SETIAP POHON (GRAM)

LATOSOL PODSOLID

U MUR Urea TSP KCL Urea TSP KCL

3 22 18 15 22 27 13

9 44 35 30 43 54 26

15 65 53 45 65 81 39

21 87 20 60 87 108 52

27 109 88 15 109 135 65

33 130 106 90 130 162 78

39 174 133 120 114 216 104

45 217 156 150 217 270 150

51 261 175 180 261 324 156

57 261 133 180 261 324 156

Catatan : Seterusnya setiap 6 bulan sekali.

0 komentar:

Post a Comment

Profil

My Photo
nasib pribadi
Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia
View my complete profile

Tempat kuliah saya



 
Copyright © penjualan bibit karet dan getah karet | Powered by Blogger | Otsy Pulsa